Kamis, 15 November 2018

Pengalaman Saya Mengikuti Asia Youth International Model United Nations 2018 di Bangkok, Thailand


Hi, There! Jadi ceritanya, saya baru pulang dari konferensi AYIMUN di Bangkok sekitar lebih dari seminggu yang lalu, 3-6 November 2018 di Prince Palace Hotel, Thailand. Pasti penasaran kan, AYIMUN itu apa, cara daftarnya gimana, dan kegiatannya apa aja.

Langsung saja, AYIMUN itu merupakan kepanjangan dari Asia Youth International Model United Nations. Singkatnya, sejenis MUN (Simulasi sidang PBB) tingkat Internasional yang ditujukan khususnya bagi pemuda-pemuda Asia. Eitss, walaupun “Asia” tapi pesertanya dari berbagai belahan dunia, lho! Ada yang dari Amerika, Eropa, bahkan Afrika. Jadi, AYIMUN itu sejenis konferensi yang mensimulasikan sidang PBB yang sesungguhnya. Jadi, kita dialokasikan dalam council/dewan yang terdiri atas berbagai bidang WHO (Kesehatan), UNESCO (Pendidikan & Sains), IMO (Maritim), IMF (Keuangan), UNWTO (Pariwisata), ILO (Buruh), FAO (Pertanian/Makanan), LC (Hukum), dan CC (Krisis).

Jadi, di AYIMUN kita diberikan kesempatan untuk mewakili negara-negara. Kita bertindak layaknya diplomat negara tersebut dalam menyuarakan kepentingan/interest negara yang kita wakili di bidang/council di mana kita ditempatkan. Keren ga sih? Saya sendiri mewakili negara Azerbaijan di UNESCO yang merupakan council terbesar dengan 202 negara (170-an hadir).




Untuk pendaftarannya sendiri, AYIMUN terbilang mudah. Cukup mengisi form pendaftaran di https://modelunitednation.org/ kemudian menunggu sekitar beberapa hari saja sudah mendapat balasan apakah kita diterima menjadi delegates kemudian tinggal menyelesaikan pembayaran dan kita akan mendapatkan negara dan council yang kita inginkan. Sebelum mengisi form pendaftaran, usahakan kita sudah mengenal MUN itu apa dulu. Lakukanlah riset kecil tentang apa itu MUN dan mengapa kamu tertarik. Lalu relate/hubungkan jawaban dengan diri kamu, “For me, Model United Nations, is a platform for youth to foray in fields they working on; to cooperate and unite ideas to solve international issues,” Jangan memberikan jawaban yang definisional, apalagi menyontek Wikipedia.

Sekitar dua minggu sebelum MUN, biasanya kita akan diperintahkan untuk membuat Position paper. Position paper merupakan tulisan sepanjang 1-2 halaman yang menjelaskan posisi negara kita terhadap suatu permasalahan. Di position paper terdapat pengutaraan masalah, tindakan yang sudah diambil negara terkait, dan solusi yang diajukan berdasarkan pandangan negara yang kita wakili. Position paper ini sangat penting untuk menentukan posisi kita dalam isu dan mempermudah kita dalam menyusun strategi nantinya.

Di AYIMUN sendiri, pada hari pertama kegiatan dimulai dengan Grand Symposium di mana pematerinya adalah Pak Dino Patti Djalal, founder dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang di anak HI sangat-sangat terkenal. Kemudian ada pula dua orang dosen dari universitas ternama di Thailand. Simposium ini sangat insightful dan sangat berguna untuk membuka pikiran kita mengenai isu-isu yang terjadi di dunia ini seperti: bipolarisme politik, isu lingkungan, kesetaran gender, artificial intelligence, dan lain sebagainya. Selanjutkan juga ada MUN 101 di mana dijelaskan secara singkat mengenai tata cara MUN. Jadi, bagi teman-teman yang baru pertama kali mengikuti kegiatan semacam ini, tidak usah takut! Karena panitia dengan sangat sabar akan menjelaskan MUN dari nol.

Pada hari kedua, MUN dimulai dengan 4-5 sesi. Model United Nations terdiri dimulai dari General Speakers List di mana beberapa negara mengajukan diri untuk membicarakan stance/isu yang mereka anggap penting yang secara umum merepresentasikan interest dari negara tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan Moderated Caucus di mana delegasi mengajukan motion/mosi untuk dibahas bersama. Unmoderated Caucus merupakan sesi selanjutnya di mana delegasi berdiskusi dan membentuk blok sesuai dengan stance/pendirian dan interest/kepentingan negara secara kolektif. Selanjutnya di unmoderatec caucus, juga dibahas mengenai working paper di mana delegasi menyatukan ide dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Working paper ini menjadi dasar dari draft resolution di mana delegasi menyatukan ide dalam bentuk yang lebih formal, mirip dengan resolusi yang biasa dikeluarkan PBB.



Pada hari ketiga, merupakan ekskursi ke berbagai destinasi di Thailand. Destinasi pertama yang dikunjungi adalah Erawan Temple yang khas dengan patung tiga gajah. Destinasi kedua adalah Marble temple dan destinasi ketiga adalah Mount Golden dengan kuil yang dapat dicapai dengan anak tangga setinggi 80 meter. Selain itu, saya juga berkesempatan untuk mengunjungi Khaosan yaitu jalan di Thailand di mana banyak terdapat kios kuliner, café, dan bar.






Bila dirangkum, AYIMUN merupakan pengalaman MUN yang sangat friendly/ramah dan manis bagi saya. Karena AYIMUN, saya menjadi lebih tertarik untuk mengikuti MUN lagi ke depannya. Di AYIMUN sendiri ada enam awards: Delegasi terbaik, most outstanding delegate, honorable mention, verbal commendation, dan position paper terbaik. Walaupun dalam kesempatan ini saya belum berhasil mendapatkan penghargaan apa-apa, saya merasakan pengalaman yang sangat berharga. Saya sempat sakit dan kehilangan suara total tepat di hari saya berangkat ke Thailand. Saya belajar untuk berusaha melakukan yang terbaik apapun yang terjadi dan tidak usah overthinking, lakukan saja.


See you when I see you Bangkok!

Cerita pribadi: Saya mengalami cukup banyak musibah sebelum berangkat ke Bangkok. Mulai dari suara habis total tepat di hari berangkat ke Bangkok, ATM saya tertelan sehari sebelum berangkat, tertinggal pesawat, berobat yang cukup memakan biaya banyak, dan hampir kehilangan paspor dan tiket di pesawat. Dari pengalaman tersebut saya belajar untuk mendewasakan diri dan berorientasi pada solusi setiap kali menemui masalah. Tentunya juga, mengurangi sikap ceroboh ini karena ujung-ujungnya menyusahkan diri sendiri.

Selama empat hari saya berada di Thailand, tidak banyak bedanya dengan Indonesia. Terkadang saya menemui wanita berjilbab berlalu lalang, sungai yang airnya keruh, dan kemacetan yang menjadi ciri khas negara Asia Tenggara. Satu hal yang pertama saya notice adalah bau aneh yang tidak biasa saya cium dari pembakaran daging yang tidak dijual secara umum di Indonesia. Di Thailand dijual daging babi dan serangga secara bebas - pemandangan yang tidak biasa ditemukan di Indonesia. Di Thailand, cuacanya menjadi dua kali lipat lebih panas dibanding Yogyakarta, padahal bagi sebagaian orang panas siang Yogyakarta bagai neraka bocor. Minimarket 7-11 (Seven Eleven) ada di mana-mana dan saya sangat tergantung hingga saat saya pulang ke Yogyakarta, saya merasakan minimarket di Yogyakarta tidak semenarik dan selengkap 7-11 di Thailand.

Untuk pariwisata di Thailand, ternyata tidak sebagus apa yang dilihat dan dipromosikan. Bila saya simpulkan, pemerintahnya cukup jago mem-framing tempat wisata di Thailand bagai surga yang wajib dikunjungi wisatawan. Tapi satu hal yang membedakan, di Thailand, mereka sangat 'mengurus' tempat wisata mereka. Jadi, tempat wisata memang sangat bersih dan sangat ramah untuk wisatawan asing. Mereka benar-benar menyediakan fasilitas yang diinginkan wisatawan asing seperti pasar yang menjual jajanan Thailand, tempat nongkrong, free charging site, bar, restoran yang tidak dapat ditemui semudah itu di Indonesia. Saya sendiri sering membayangkan menjadi wisatawan asing yang bingung bila berkunjung ke Indonesia.

Orang Thailand hampir sama dengan orang Indonesia. Sangat ramah! Kebanyakan dari mereka tidak dapat berbahasa Inggris, tapi mereka sangat berusaha untuk bisa berkomunikasi dengan wisatawan asing. Hal ini yang menjadikan saya sangat betah berlama-lama di Thailand. Dalam berbelanja dan berwisata, saya dilayani dengan sangat baik dan ramah oleh masyarakatnya. Oiya, orang Thailand sangat menghormati rajanya, jadi kita akan banyak melihat foto raja di mana-mana lengkap dengan altar pemujaan dan biksu yang berlalu-lalang.

Senin, 10 September 2018

United States-China PR Trade War and Why It Is Harmful

Source: Tehrantimes.com
Starting in April 2018, the U.S. imposed tariffs on steel and aluminum imports from China, as well as Canada and countries in the European Union.[1] On July 6, the U.S. imposed 25% tariffs on $34 billion worth of Chinese goods[2] as part of President Donald Trump's tariffs policy, which then led China to respond with similarly sized tariffs on U.S. products. Four days later, following Trump's orders, the Office of the U.S. Trade Representative (USTR) published a list of $200 billion in Chinese products to be subject to a newly proposed – but not yet implemented – 10% tariff.[3] This tariff competition between China and United States is called the Trade War.

The Catalonia Referendum: Why It Should Not Happen

Source: bloomber.com

In October 2017, the Catalan government conducted an independence referendum and declared independence from Spain. In response, the Spanish Central Government dubbed this referendum as illegal, then partially suspended Catalonia’s autonomy. The international community has not recognized Catalonia's unilateral declaration of independence.[1] Why does Catalonia want independence? How did it begin?


Kamis, 17 Mei 2018

Why Do Azerbaijan and Armenia Hates Each Other?

Related image
I'm not monetizing this blog so all pics belongs to its respectful owners : NowThisWorld

If you've ever gone to the Youtube, specificly in the comments section, in every Armenian or Azerbaijani-related video there's always someone bringing about the Nagorno Karabakh conflict. What is Nagorno Karabakh? And why does it have anything to do with these countries? Let's find out!

Senin, 19 Maret 2018

Flashback to Sandy Hooks Shooting 2012

What is the dumbest thing you ever heard on this earth?
I : To suffocate and involve innocent children in politics and militaries

Source: mirror.co.uk
Well, let's take a flashback to Sandy Hooks Elementary School shooting on 2012. Quite old isn't it? But let's learn from the past. How this disaster could happen? Well CNN has broadcasted the news thoroughly :

Classes were under way at the school. Approximately 700 students were present.
Earlier this year, the school principal, Dawn Lafferty Hochsprung, ordered a new security system installed that required visitors to be visibly identified and buzzed in. As part of the security system, the school locked its doors each day at 9:30 a.m.
The door was locked when the gunman arrived.
Authorities now know the gunman used "an assault weapon" to "literally (shoot) an entrance into the building," Connecticut Gov. Dannel Malloy said.



Noah Pozner - Being Internet's viral found dead after Sandy Hooks Shooting 

On December 2012, Adam Lanza (the gunman) who is believed to be the sole perpetrator fatally shoot this own mother, then the other 20 students; one of them being Internet viral and being mistaken as Peshawar 2014 attack; Noah Pozner, 6 staff members (teachers) before comitting suicides. The internet blewn not so long after asking for stricter law for gun ownership in United States.

What is more tragic is that the victims mostly kids, innocent students rather, they who went to school happily. Well, and the gunman easily shoot themselves as they already killed - approximately 30 people. It's down, folks?! It's DONE! No further action taken by securities. Seriously, it's like i could easily use gun to empower myself to do what i can do and then i vanished mysef. Done! Okay i died. The other innocent people died. But what we can learn from that incident? NONE, absolutely as no action taken by the securities!

Seriously i was like to ask "What is the purpose of doing this, people?" Well, you died. You won't get any fame. If you get it, it will be useless tho. Or you want to show your power? What power you want to show or gain by killing ducks?

Okay, let's focus on another aspect. This kids absolutely had future and the fact that is they were 6-7 at the age of shooting irritates me. There are two kind of victims, the kids who died and the kids who was being emotionless. Seeing their friends being 'devoured' lively is the worst nightmare i could imagine.

Finally messages and critism to the U.S. Governments, There are no option to stop this kind of event as we don't want another Sandy Hooks or another San Francisco attack. Please, revise the gun ownership. I believe the gun ownership allowance will protect some people for sure, but in the reality it do creates more riots and criminals.

Please...

*P.S. There are some conspiracy theories i'm interesting with in Wikipedia
Here : https://en.wikipedia.org/wiki/Sandy_Hook_Elementary_School_shooting_conspiracy_theories
But i'm to lazy to post and i think you can read it yourself, so...

Minggu, 18 Maret 2018

A Flashback to Peshawar Attack 2014

Source: creativekhadija.com

Folks, this will be my first English Post. Since i'm not a grammar nazist, please apologize for the bad grammar. I'm currently studying though.

There are currently some flaggerbast (not in the good way) series of event which leads to the vanishing value of the world peace. As we could hear today, shootings, massacres, genocides, blasphemies, and many more has occured in our beloved world. We as - especially for me, who is not even 17 - the citizen of the world must focus on this kind of problem. Since our voices count.

Okay, I admit that I was ignorance and antipathy. I just focus on my own business and that's just "SELFISH". Well, it happens. A group on facebook frequently posting photos of military school in Peshawar, Pakistan which was attacked by Taliban on Dec 2014. I was on holiday that time and I was like "Who cares?"

I'm not sure if this was a proper image. But i'm sure that there's a lot of worse pic that time.

But then the other side of my heart blew. I suddenly read all the articles from almost all source in Internet. Guess what happen next! Tears was overflowing all my faces. I just can't! I'm enough. Those bloodshet, those tears, those hopes. I felt miserable for not-being-so-grateful. Then i imagine if the same thing would happen to my school. That's miserable!

There's a clip of story about sacrifice of the teacher, friend who want to defend their fella. "You can kill my friend but you have to kill me first!" The screams of pain, hopelessly crying for help. The more you scream the more their will fire gun onto you. Oh my god, this is disaster!

These f***ing Taliban should deal with themselves and jailed tbh. They've wrecked the dreams of those innocent kids. They who never have any problem with them. How dare they are. Oh, i know. They were scared, they were frightened since this school is an Army Public School. They were scared as these guys grows and be an army, their existence will be vanished. They were frightened these guys will grow to be brave people, and not as culpr*t cunt coward as they were.

On Jan 2015, school reopened. And i'm mesmerized with the motto "We'll rise and shine". Just like their motto, their souls will rise, shine, and fight back. They will fight back for freedom and for those bloomy days. They are not losing, they just starting. Setting a fight toward those braveless people!



Yeah, you will think i'm exaggerating this. But seriously, my deepest heart is touched. I'm thankful to my Pakistani fellow in those "Learn English" group who keep disturbing me that time. Without your action, i won't be more emphatize the other people around me.

Finally, my deepest condolences goes to the family whom was being left by their heroes!
Believe me, they will rise... and shine!