Kamis, 20 November 2014

Curhat Seorang 'Sahabat'


Sedih nggak sih kalau harus kehilangan seorang teman. Teman. Teman yang benar-benar 'teman'. Atau yang harus kukatakan sebagai seorang 'sahabat'. Mungkin, secara emosional dan kebatinan, hati kita akan serasa lebih tentram jika sudah mencurahkan segala isi hati kepadanya.

Terkadang ada saat yang menyedihkan di saat kita hanya bisa terduduk, terdiam, dan tertegun di balik layar komputer memandang hal-hal yang seru dan menakjubkan yang mereka lakukan tanpa kehadiran kita. Kita seperti dipisahkan oleh parit yang sangat dalam yang menjadi jarak antara kita.

Aku memang belum terlalu mengerti definisi 'Sahabat', aku belum pernah benar-benar merasakan apa itu yang mereka sebut 'Sahabat'. Apakah mereka bisa kulihat? Apakah mereka bisa kusentuh? Apakah mereka bisa kurasakan? Mungkin, tetapi bilamana tidak. Mereka hanyalah teman.



Ada kalanya, status 'persahabatan' kita dengan orang lain berubah menjadi teman lalu musuh lalu teman lagi dan akan sulit untuk berbalik menjadi sahabat lagi. Kenapa? karena sudah ada jarak yang terlampau jauh di hadapan kita. Hamparan padang pasir bagaikan jarak yang jauh untuk ditempuh. Sulit untuk menemukan oasis di dalam kedahagaan.

Mereka yang sudah menemukan sahabat baru atau sekedar 'teman baru' pasti perlahan-lahan akan melupakan kita. Mereka awalnya mengurangi interaksinya dengan kita. Lalu menganggapmu seakan kau tak ada, lenyap dihembus semilir angin. Ada waktunya, mereka akan menemukan seseorang yang mereka anggap jauh 'lebih baik' dari diri kita.

Apa salahnya introspeksi diri dan 'mencoba' merubahnya?

Jangan paksakan diri. Karena hubungan antarsahabat terjalin karena adanya beberapa kecocokan. Walaupun tidak di bidang hobi, namun kamu merasa nyaman berkomunikasi dengan dia. Kau akan menganggapnya sahabat. Dan dia pula melakukan hal yang sama. Begitu itu tercapai, tali persahabatan akan terikat nyata di kedua lubuk.

Persahabatan dimakan waktu, nyatanya semakin renggang. Jujur saja, aku tidak percaya pada 'Persahabatan Abadi' seperti yang mereka katakan. Seperti yang kita tahu, Abadi memiliki definisi : Kekal selamanya. Kalian tahu kan, hanya tuhan yang kekal? Atau kalian berusaha mengagung-agungkan tali persahabatan itu? Waktu yang akan merenggangkannya dan pula memisahkanya. Ada saatnya kau harus benar-benar melupakannya dan pergi jauh-jauh dari kehidupannya. Dan yang terakhir kaulakukan hanyalah mengucapkan sepatah dua patah kata dan pula, lambaian -'sampai jumpa' yang mengakhirinya.

Bersahabatlah yang wajar. Kau harus merasa beruntung dikaruniai beberapa sahabat yang berhasil mewarnai hidupmu di balik tirai suka dan duka dan juga direlung berbagai warna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang bijak :)