Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga
Kota Metro mengadakan kegiatan workshop jurnalistik bagi pelajar perwakilan
sejumlah SMA dan SMK se-Kota Metro di aula atas gedung Disdikbudpora Metro,
17-18 Desember 2015.
Ketua
pelaksana kegiatan, Rifian A. Cheppy, mengungkapkan bahwa kegiatan workshop
selama dua hari ini bertujuan untuk menghidupkan kembali aktivitas jurnalistik
pelajar Kota Metro yang sempat mengalami mati suri.
Kegiatan
yang baru berlangsung pada hari pertama, Kamis [17/12], dimentori langsung oleh
seniman dan sastrawan kawakan Lampung, Iswadi Pratama. Beliau menyampaikan
materi dalam beberapa teori pokok jurnalistik yaitu, unsur-unsur berita yang
meliputi who, what, where, when, why, dan
how. Dilanjutkan dengan teori cara
memperoleh data dan informasi melalui wawancara narasumber dan diakhiri dengan
materi penulisan berita dalam bentuk soft
news dan hard news.
Iswadi
turut menuturkan bahwa seorang jurnalis harus mampu mengamati suatu persoalan
dengan persepsi. “Persepsi di sini, memiliki arti sudut pandang seorang
jurnalis terhadap suatu topik. Sudut pandang setiap jurnalis tentunya berbeda,
tergantung pada hal yang paling menarik perhatian mereka,” jelasnya.
Setelah
pembekalan materi dengan teori, kegiatan dilanjutkan dengan praktek menulis
dengan mengamati sebuah benda berikut evaluasi karya jurnalistik buah tangan
para peserta workshop. Iswadi menilai para peserta sudah mampu membuat berita
bahkan lebih baik dari beberapa mahasiswa yang pernah dimentorinya. Hal ini
tentunya tidak lepas dari antusiasme dan rasa keingintahuan para peserta
workshop.
Menurut
salah satu peserta workshop dari SMKN 3 Metro, Robby Satya, kegiatan ini
merupakan wadah bagi para pelajar untuk menuangkan minat dalam menulis
khususnya menulis berita atau jurnalistik. Robby juga berharap kegiatan ini
dapat dilanjutkan ke depannya. "Saya berjanji selepas kegiatan ini akan
mengajak teman-teman untuk menulis karena menulis membawa banyak manfaat," ujarnya.
Pada
kesempatan ini pula, Cheppy berpesan kepada para peserta agar keaktifan mereka
dalam bidang jurnalistik tidak berhenti selepas workshop ini berakhir, yaitu
pada Jumat [18/12]. Keesokan hari pemateri berasal dari wartawan (Jakarta Post), Ari Pahala Hutabarat yang banyak menekankan pada penulisan feature. Dia juga berharap para peserta workshop dapat mengirimkan
karya jurnalistiknya baik melalui tulisan tangan maupun blog.
mantap min artikelnya, keren
BalasHapus